Desain database yang efektif memungkinkan hasil aplikasi yang berjalan dengan baik dari awal. Maka dari itu, untuk mempermudah dan membuat hasil yang lebih baik, kita perlu membuat desain database sebelum benar-benar membuat databasenya.
Ada tiga langkah dalam merancang database, yaitu :
1. Perancangan Database Konseptual (Conceptual Database Design)
2. Perancangan Database Logik (Logical Database Design)
3. Perancangan database Fisik (Physical Database Design)
Dan yang akan kita bahas sekarang adalah Perancangan Database Logik :
1. Tentukan tujuan anda membuat database tersebut
Langkah dasar dari pembuatan database adalah menentukan tujuan anda dalam membuat database tersebut. Itu akan memudahkan langkah anda selanjutnya. Jadi, pembuatan database anda akan lebih terarah karena mempunyai suatu tujuan yang jelas.
2. Kumpulkan informasi yang anda perlukan
Dalam membuat database pasti akan banyak informasi yang akan anda kelola menjadi database. Usahakan untuk mengorganisasi semua informasi yang akan anda perlukan dalam pembuatan database nantinya. Anda bisa minta tolong kepada orang lain yang sudah lebih dulu memahami tentang informasi yang anda butuhkan. Itu akan sangat membantu jika anda mempunyai dan memahami semua informasi dari database yang akan anda buat.
3. Organisasikan semua atribut dan entity yang akan anda gunakan dalam database anda
Buatlah daftar atribut dan entity yang relevan dengan database yang akan anda buat. Beri nama entity anda dengan huruf besar untuk memudahkan proses perancangan database anda. Setelah membuat daftar tersebut, anda bisa mengkonfirmasi lagi apakah anda membutuhkan semua yang ada dalam daftar yang sudah anda buat? Cobalah untuk menyeleksi dan me-reduce hal-hal yang penting saja yang nantinya anda butuhkan.
4. Organisasikan Fields menjadi tabel logik.
Bagi field-field yang sudah anda buat menjadi beberapa kategori yang nantinya setiap kategori tersebut akan mewakili sebuah tabel. Tentukan field kuncinya (primary key). Primary key atau field kunci adalah identitas unik dari sebuah record atau entity.
Contoh menentukan Primary key dari sebuah tabel :
Tabel Anggota Perpuskaan
Nomer anggota :
Nama depan :
Nama Belakang :
Alamat :
No. Telp :
Dalam hal ini, nomer anggota adalah primary key dari tabel tersebut. Yang berarti setiap anggota perpustakaan yang tercatat dalam database punya identitas unik yang nantinya membantu untuk merelasikan dengan record di tabel yang lain.
5. Tentukan relationship antar tabel dan definisikan
Tentukan hubungan antara primary key dari suatu tabel dengan foreign key dari tabel lain. Field yang sama mungkin mempunyai nama yang sama atau sedikit berbeda tapi mempunyai data yang sama.
Ada 3 cara untuk menghubungkan tabel yang masing-masing mempunyai tujuan unik untuk mengorganisasikan data dalam database. 3 cara untuk menghubungkan tabel :
- One-to-one RelationshipRelation dimana dalam satu record di suatu tabel berhubungan dengan record yang lain dalam tabel yang berhubungan.
(NB : cara ini jarang digunakan)
- One-to-many RelationshipRelation dimana suatu record dalam tabel kunci berhubungan dengan banyak record yang ada dalam tabel yang berhubungan, walaupun record di dalam tabel yang berhubungan tersebut hanya mempunyai satu record yang berhubungan dengan tabel kunci.
(NB : cara ini adalah yang paling sering digunakan
- Many-to-many RelationshipRelation dimana beberapa record dalam tabel kunci berhubungan dengan beberapa record dalam tabel yang berhubungan.
6. Uji, Sempurnakan dan Perbaiki
Langkah terakhir dalam pembuatan database adalah menguji database yang telah anda buat. Dengan menguji database anda akan mengetahui kekurangan dari database yang anda buat. Setelah mengetahui apa saja yang kurang dari database anda, maka sempurnakanlah. Dan apabila anda menemukan kesalahan dalam database yang anda buat, maka untuk menyempurnakannya, anda harus memperbaiki tabel yang sudah anda buat.
inspired by article from :
Designing a relational database by ITS Training Services for Penn State
and many other source.